Durasi
baca: 7 menit
Alohaaaa,
Kawan2 sekalian! *Peluk dan kecup hangathh*. Apa kabar semuanya? Hope you’re
doing well! :)) Joejoer akuh lagi berada pada titik terendahhhh dalam hidupkuh
:(( Tapi tenang sis, Tuhan pasti tolong
kan. As always :’) Puk puk diri sendiri~
Well...
Mengenai apaa sicchh tulisan kali ini? Gini ceritanyah. Aku kan senengggg pake
“b a n g e t” baca buku. Ya tentang macem2, mulai dari Christianity,
self-improvement, dll. Nahhh, dari berbagaiii bacaan tersebut ada banyakk hal
yang mengubah hidupku jadi lebih baik dan karenanya ingin kubagikan juga ke
Kawan2 sekalian. Tapi beberapa aja, takut pada bosen yang baca. Nyehehhe.
Semoga bergunaa! ;)
Let’s
cekidot!
1. People love to talk about themselves. If
you show an interest in people, you will find that they suddenly become very
talkative.
Jujur,
ini cara PALING AMPUH untuk memecah keheningan antara kamu dan lawan bicara
kamu. Atau gak usah keheningan deh, ketika kamu gak tau mesti ngomong apa. Eh
itu sama aja ya?
Buat
yang baru pertama kali kita kenal, abis tau informasi umum kayak kerjaan/kuliah/apalah,
tanya aja: Selain kerja, sibuk ngapain lagi? Atau hobby nya apa? Buat yang udah
kenal, ya tanya ajah perkembangan hidup mereka: Gimana, masih aktif main
layangan gak? Dah sampai berapa meter terbangnya? Blablabla.... Pasti ntar dia
bawel sendiri. Hehehe. It works everytime! :) Kita pun mesti tulus nanyanya, nunjukkin
bahwa beneran kita peduli dan tertarik sama mereka. Jangan juga nada ngomong
datar, ekspresi datar.
Psstt,
tapi terkadang aku suka oon nanyanya, dimana justru berujung kayak kepo
annoying gitu -_- Makannya harus berhikmat frann (menasihati diri sendiri). Klo
orang itu gak egois, mereka akan bales nanya2 juga tentang kita dan jadi seru
dehhhh percakapannya. Awas naksir >=)
2. The more specific the appreciation, the
easier it is for the recipient to believe it is sincere.
Aku pernah
baca di bukunya Joel Osteen bahwa pas dia lagi siap2 depan kaca backstage mau
khotbah, dia liat istrinya dan bilang “You look so beautiful today”. Dan
seketika Victoria jadi sumringah seneng :)) Pas mau service kedua, mereka siap2
lagi depan kaca. Dan Joel gak ngomong apa2. Trus Victoria, “Why didn’t you tell
me again that I’m beautiful?”
Moral
of the story: SATU. Pujian itu harus
disampaikan langsung (bukan hanya dalam hati) karena kalau tidak, tidak akan
menjadi berkat bagi sang penerima pujian.
DUA. Gak ada kata cukup untuk sebuah pernyataan kasih, salah satunya
dalam bentuk pujian :’’’’) Ngasih pujian
aja udah bagus, apalagi klo detail.
Gak
perlu penjelasan apa2 lagi sih, kita pun ngerasain kan klo pas kita diberikan
pujian secara spesifik dan detail, maka hati kita akan jadi lebihhh full of
flowers (berbunga-bunga) dibandingin hanya dipuji secara umum. Mihihiyy~
Contoh: “Fran kamu cantik deh (YA EYALAAHH. Senyum genitt). Hidungmu mancung,
alismu tebal (Tak hanya senyum genit namun sekarang tambah kedip2 centill). T a
p i dari Hongkong fran.”
Loecoee
gak? Bilang lucu donggggg hahhahaa.
Btw,
ini berlaku juga loh ketika kita berterimakasih dan minta maaf :'''')
3. A person’s name is the sweetest sound in
any language for that person.
Nama
itu menunjukkan identitas seseorang. Ketika kita memanggil dengan jelas nama
seseorang berarti kita mengakui keberadaan orang itu. Sehingga orang tersebut
pun cenderung untuk merasa lebih positif terhadap diri kita atau ngasih respon
yang positif. Dan ia akan lebih attentive sama apa yang kita sampaikan. Kira2 gitu
lah yaa. Dan emang benerrr! Meski tanpa kita sadari.
Coba
kamu liat SPG/sales. Ini cara ampuh mereka untuk mempersuasi kita. Hmm...mayan
sering sih aku pake trik ini. Biasanya
ke murid. Tapi tiati ya Kawan ketika kita ngomongnya sama orang yang lebih tua,
liat-liat sikon juga. Pluss jangan lupa pake sebutan Pak Bu Om Tante Kakek
Nenek =D
4. When we meet people for the first time,
they make 90% of their mind about us in the first 90 seconds.
The
90/90 rule. Serem gak sih lo, hanya dalam 90 detik loh! Dan dari situ
orang lain akan menentukan bagaimana cara mereka memperlakukan kita.
Meskipun emang apa yang kelihatan belum sesuai dengan apa yang ada di dalam :')
Tentu
first impression sangat dipengaruhi oleh penampilan fisik, bahasa tubuh, ya eye
contact, cara salaman, cara duduk, dll. Baca deh buku tentang body language
gitu, menarik bangett lohh dan sangat aplikatif karena seumur hidup pasti kita
akan terus-menerus berinteraksi sama orang lain. Hehe.
Yaa
intinya, berikanlah first impression sebaik mungkin. Bukannya ‘palsu’,
melainkan “the best version of yourself”.
Ngertiii kok klo ada kalanya kamu lagi bad day atau apa yang bikin lemes,
cemberut, gak pedulian. Tapii ditahan dulu ya. Cara licik dariku: Keluarin “bad version of yourself”-nya entar aja
pas sama temen yang udah lama kenal. Weeekkk >=)
5. Mirroring
Mirroring
itu kayak ketika kamu memberikan perilaku xxx kepada seseorang, seketika orang
itu akan melakukan hal yang sama. Nah, salah satunya terjadi dalam perilaku
tersenyum (Smiling). Pas kita
senyumin seseorang, PASTIIII mereka akan refleks senyumin balik. Kecuali emang
kamu lagi berantem atau bermusuhan. Tapi jangan ya broh sis. Hmmm selain itu bisa
aja sih orangnya emang sengak judes galak.
Kata
buku, kalau ingin lebih direspon positif oleh orang lain, selain senyum, kita mesti
naikin alis (Raising eyebrows). Tanpa
disadari, sinyal ini menunjukkan “Hai, I’m friendly” (Ohh yesss I am). Hahaaay
Satu
lagi yang kubaca, ketika kita menyapa seseorang dengan nada suara yang lumayan tinggi (tapi manis dan riang,
bukan ngamuk) maka akan memberikan perasaan menyenangkan kepada orang tersebut.
“Soreee, non pranty”, diucapkan dengan nada yang tinggi, yakni nada dasar DO = G.
Efek nya yaitu non pranty akan merasa disambut dengan hangatthh~~
Selain
ke keluarga dan kolega (sedaapp) coba deh kamu praktekin perilaku-perilaku ini
ke embak2 kasir, atau cleaning service mall, atau barista ganteng Starbucks (tau
nama dari name tag mereka). Dari males2an dan bete ngelayanin customer
sebelumnya, mereka bisa berubah drastiss menjadi amat positif! Kadang mereka
gondok sendiri karena yang nyapa duluan dengan manis tuh kita. Heheee
Bukankah
cara-cara ini mudah nan simple? Even kamu melakukanya secara terpaksa (senyum
palsu, kasih suara tinggi manis riang yang sebenernya baru aja nangis, naikin
alis padahal alis lagi botak) tapi responnya akan tetapppp positif dan berujung
kamu jadi seneng juga :))))
Muka
kamu semua kok kayak gak percaya sama celotehanku dari tadi sih ??!!?
HARAP DIKETAHUI, INI SEMUA BUKAN NGARANG
NAMUN BERDASARKAN PENELITIAN ILMIAH!! (dan
aku cari-cari ternyata juga Alkitabiah)
Secara
pribadi kuakui bahwa semua ini sulit untuk dilakukan secara konsisten. Aku pun
masih harus banyakkkkk belajar. Kadang justru mudah dilakukan kepada orang lain
yang hubungannya jauh, bukan sama orang2 terdekat kita :( Biasalah manusia, tau
teori tapi susah praktekkin. Hehee. Pasti bisa kalau kita latih. Tahukah kamu
bahwa suatu perilaku baru bisa jadi habit setelah dilakukan secara terus-menerus
selama 21 hari? Selamat berlatih!! =)
Semoga
tulisan berdurasi 7 menit ini berguna yaa~ HAVE A BLESSED DAY, SWEETHEART! God
loves us! <3>
Peluk dan kecup hangathh,
Franty
Ozora