“Yahhhhh besok udah senin ajaa”; “Thank God its’ Fraidehhh!”;
“Yesss bentar lagi jam 5, jam pulang kantor!!”
Bukankah kalimat-kalimat tersebut terngiang cukup
hangathh di telinga kita? Fenomena apakah yang sedang terjadi di sini? In my opinion, tanpa maksudnya nge-judge, nampaknya orang-orang yang berpola pikir demikian berharap agar hari-harinya lebih
cepat berlalu karena mereka gak betul-betul menikmati apa yang mereka lakukan.
Tapi ini beda loh definisinya sama capek fisik dan pengen hari libur untuk
istirahat badan. Kamu pasti ngerti kaan bedanyaah? *wink*
“mengela nafas panjang*
Well...welll...wel.... Kita kerja dari jam 9-5 (mayoritas
pada kantoran kan. Tapi aku enggak hehe), macet, ada kegiatan lain, dll, nyampe
rumah udah malem. Palingan cuman sempet mandi, leha2 bentar nonton kek atau apa
trus tidur. Energy nya udah abis bis bis. Capek kalau harus mikir lagi.
Besoknya, berputarlah siklus hidup yang sama. Tau-tau kita yang “Waduh...waktu
cepet banget ya berlalu!” Dan hati kecil kita berbicara “Gw udah ngapain aja
ya.”
Padahal Gaess..Hidup ini kan bukan sebatas bertahan hidup
dengan nyari duit, penuhin kebutuhan, titik. Enggak. Enggak cuman itu. Tapi
kita punya personal hobbies, talents, relationships,dll yang udah Dia
percayakan ke kita, dimana semuanya itu bisa (dan harus) dikembangin. Ada
sebuah quote manis yang bilang: “Don’t just survive....THRIVE!”
Definisi kata “survive” berdasarkan google translator: bertahan.
Sedangkan “thrive”: berkembang. Jadi, pendek kata “Jangan hanya bertahan namun
berkembang!”. We should change our perspective to one of how to expand ourselves and prosper instead of simply “going through the motions” in one’s
day-to-day living.
Kita mesti pinter2 atur waktu untuk ngembangin talenta kita
selain di dunia kerja, kita mesti maintain relationship kita sama keluarga,
teman-teman (entah dalam bentuk hang out bareng, atau sempetin cari kado ultah,
dll); waktu untuk pelayanan langsung ke Tuhan (Gw pernah baca bahwa ketika
pekerjaan membuat lo gak bisa melayani, mungkin itu bukan pekerjaan yang tepat
buat lo. ATAUU, lo tidak membagi waktu dengan baik karena kesalahan penyusunan
prioritas, ATAUU lo ngerjain hal-hal yang gak sebenernya Tuhan suruh ke elo).
Berkembang dalam bidang karir/studi pun dilakukan dengan kita memberikan
performa sebaik mungkin sehingga kita unggul; bukan ekor tapi kepala. Enggak
hanya kerja biasa-biasa aja sebatas job desc sehingga karir gitu-gitu aja, tapi kita memberikan lebih.“extra miles attitude”. *emoticon otot
gede yang ada di iphone. Hihihiy*
Gw sempet nanya Om Google perihal fenomena ini (caileehh). Berikut jawabannya:
Pertanyaan besarnya..... Sedang berada dalam fase yang manakah hidupmu sekarang ini? Surviving atau Thriving? Bagi kamu yang merasa
masih di fase surviving, coba kamu lebih cerdik untuk mengatur hidupmu (atur waktu,
prioritas, pola pikir yang baru, dll) sedemikian rupa sehingga kemudian kamu
bisa masuk ke dalam fase thriving. Don't live life in mediocrity (=moderate quality/biasa-biasa aja). Namun
berkembang. Makin maju. Bagi kamu yang merasa udah di fase thriving, good for
you! Keep up the good work, and keep on doing better! Horeee~
Halaaahh kayak thriving aja luu fran. Hahahayyy.. Hmm, aku sendiri ada banyak talenta yang belom dikembangin padahal sebenernya bisa lebih, salah prioritas, say “yes” too fast, ngerjain yang gak penting, performa kerja juga blom maksimal, lalai menjaga
relationship yang ada, dll. Namun, gw amattttt
bersyukur dan (jujur) merasa bahwa mayoritas emang berada dalam fase
thriving. All glory to God. Yihaa~
Nah, pertanyaan besar lainnya... Gimana caranya kita tau
talents apa, prioritas apa, dll yang harus kita pilih guna dikembangkan dengan
lebih? Jawabannya: Tanya sama yang Nyiptain kita dongss. Minta hikmat-kepekaan
dariNya. Sang Pencipta yang tahu betul seluk beluk semuaaa tentang diri kita,
bener-bener detail bahkan sampai jumlah helai rambut kita. Biar kita tahu
instruksi Sang Pencipta, kita pun harus kenal betul siapa Dia dan isi hatiNya.
Hiduplah dekat denganNya! Hubungan kita dengan Dia pun harus "thrive"!! Yess I know, itu gak gampang.. Banyak harga yang
harus dibayar. Hehhehe.
Lalu, apa yang terjadi ketika kita sudah mencapai fase “thrive”
ini? We will feel (more) alive, energized, content, fulfilled!! Akhir kata... Kualitas dan kepuasan hidup yang tinggi
sedang menunggu kamooh cemuahh~ Don’t just survive.....THRIVE!!!
*Kecup manis nan hangathhh dariku yang lagi capek banget abis
2 hari ini nemenin anak2 remaja lomba futsal. Hahahha. Panjang deh ceritanya.
Take caree, Gaess! Mwahhhhhh~~
@frantyozora
Cinere, 6 September 2015. 10.17 PM (TIGA BULAN LAGI BIRTHDAY-KU HAHAHAHA).
Pertanyaan gw cuma satu kali ini. Kapan lw mau bagikan ini ke Remaja dan pemuda tulisan ini, berupa Buku?
ReplyDeleteCome on Fran !!!! Ini "terlalu" inspiration buat blog :)
Saat nya lw jadi Penulis Fran :)
Gw dukung dalam nama Yesus :)
Puji Tuhan. Aminnnn Ger. Thank youuuu yaaahh Brothahh! Kapan nih album lo? God blessss
Delete