Dear blogspot.... thank you udah menjadi bagian hidupku selama kurun waktu yang yaaa cukup lama :''')
Karena satu dan lain hal, aku pindah lapak yaaa jadi ke:
www.frantyozora.wordpress.com
Keep in touch.
See you there, Everyone!!
Peluk dan ketjup hangathhh,
Franty Ozora
Bla bla bla
Isi dari blog ini adalah pikiran-pikirannya si franty. idih-idih, siapa tuh franty? yaa makannya, blognya dibaca dong :P
Time and Date
Sunday, September 22, 2019
Sunday, April 1, 2018
1 April 2018
1 April 2018
Hai
Helow
Hahahahahha apa kabarrr Gaesssssssssssss. Ya ampun udah lama
banget gak crita. Parah2... hahahaha. Oh yaaa Happy Easter ya!!! Hari ini hari
Paskah =D Makna Paskah buat aku sendiri apa yak: Tuhan sudah mati di kayu salib
untuk menebus dosa-dosa kita. Sehingga hidup kita ga boleh menjadi hidup yang
biasa-biasa aja. Makannya harus hidup secara serius dan berkualitas. *azeekkk~
Banyak banget sih yang mau gw bagiin dan critain. Tapi
terlalu banyak ampe bingung. Gimana dong. Hahaha. Ini gw ngantuk banget.
Krn kurang tidur, beberapa hari ngurusin
Jumat Agung, Sabtu Sunyi, Paskah. Tapi ini disuruh nungguin Emakkk saya pulang,
jadinya saya nulis bentar dechhh.. Daripada bingung, kita mulai dengan ungkapan
syukur....
1. Bersyukur banget rangkaian Jumat Agung-Paskah nya kelar.
Dan berbagai pihak dan orang-orang baru terlibat. Panjang deh ceritanya. Tapi
intinya bersyukur banget. Bertahun-tahun ngurusin hal yang sama (hari-hari
besar Gerejawi) tapi tahun ini cara gw merespon setiap kendala lumayan jauh
berbeda (in a good way). Mungkin karena udah ‘agak lebih’ dewasa kali ya.
Hhahaa. All glory to God!
2. Bersyukur murid-murid di tempat kerja tambah banyak (gak
mau sebut merek, karena satu dan lain hal hahaha). Tapi jujur, baru kali ini
‘susah’ banget nge-handle nya. Tapi yaa that’s life kan ya. Klo tambah gampang
mah bukan hidup namanya. Toh klo semua hal bisa kita kontrol, gak lagi deh kita
berserah. *mengingatkan diri sendiri
3. How is my love life. Di usia gw yang 27 tahun ini adalah
hal yang tidak normal kali ya klo blom punya pacar. Ok ralat deh. “blom
pernah”. Hahhahahaa. But I’m grateful for it sihhh.. Dari dulu doa gw: Emang gw
mau sekali pacaran untuk seumur hidup. Dan gak mau masa muda gw habis waktu
untuk percintaan2 ga penting, tapi mau sibuk buat kesibukan Tuhan ajah. Dan doa
tersebut gak berubah sampai sekarang =D Welll...aku jg belajar bahwa segala sesuatu
gak bisa diukur/dianalisa dengan “hikmat-perhitungan manusia”. Menurut aku ya,
segala sesuatu tuh bisa diusahakan. Mau pinter? Belajar. Mau jago? Latihan.
Tapiiiiiii, mau dapet jodoh? Nah ini salah satu
hal yang mnurut gw berada di luar kontrol kita. Mungkin ada kontrol kita
tapi dikit. Dikit banget. Nyiapin diri. Bukan nyiapin sih, actually. Hidup
sebaik mungkin, untuk Tuhan. Bukan untuk get someone. Along the way God will
send the one yang bla bla bla bla.. Panjang lah penjelasannya. Ntar kapan2 yaa
jadi topik khusus *wink
4. Passion. Piano. Biola. Trumpet. Makin hari makin
menyadari betapa gw sangat cinta dan tambah cinta sama musik. Makin hari makin
seru. Makin bersyukur akan pekerjaan yang Tuhan kasih. Tentu ada (dan selalu
ada) tantangan2 yang gak mudah, tapi yaaaa as long as kita tahu bersama Siapa
kita berjalan, ya tenang aja yaa... Gw ngerasa jadi orang yang jauh lebih
tenang gituuuu... Kayaknya karena main trumpet jadinya nafasnya tenang gitu
deh. Apa gw lebay yahh? Tapi benerann dehh. Ahhahaha.
5. Baca buku. Pokoknya tahun ini gw gak mau baca buku baru apa-apa
selain nyelesain Alkitab. Ada sih satu buku yang lagi gw selesain karena
nanggung udh mau abis dan buku2 yang emang gw harus baca karena keharusan ini
dan itu. Gw jg lagi program-in (MAKSA) Bapak gw baca Alkitab 3 pasal tiap hari plus
buku tafsirannya. Gw check-in mulu tiap hari. Malah lebih rajin dia dari gw (bokap
gw lebih sempet soalnya, kan dah pensiun). Hahahaha excuse membela diri ya fran
=D
INI NYOKAP GW MANA GA PULANG2. Keterlaluannn. Tau gitu kan
gw bisa tidur!!!! Yaudah, Gaesss. Gw tidur aja. Take care yaaaaa. Tuhan berkati
selalu. Hubungi aku ajaahh klo ada yang mungkin bisa kubantu =D @frantyozora
Peluk hangattttt,
Franty Ozora
-->
Sunday, March 12, 2017
Changing
-->
Halooo semuanyaaa!! Apa kabarrr? Gila gila udah lama banget
gw gak nulis. Masih sih, tapi journaling di buku jurnal dan puji Tuhan skarang
dipercaya untuk ikut kontribusi nulis di
sebuah buku yang keluarnya per bulan yaitu buku.... ada dehhh ahhaha. Kapan2 gw
critain =) Smoga kabarmu baik2 aja yahhh~
Welll... So how’s life so far... Hmmm... So many things have
changed in my life. Apa tuh..
My self.
Asli. Gw berubah bangettttt. Secara fisik, asli gw gendutan
(kata orang sih enggak) krn makan seenaknya, jadinya baju2 lucu gak muat.
Hufttt. Alhasil januari kmaren ampe skarang gw makan sehat+olahraga . Dan udah
keterusan meski udah mencapai target.
Toh tubuh itu Bait Allah jadi sebenernya mesti dijaga baik2 hehee. BUT that’s
not the main point.
Yang berubah adalah adalah ‘my inside’. Karakter, pola
berpikir. Totally different. Berbagai pengalaman yang Tuhan ijinkan terjadi
baik itu mengenakkan maupun enggak enak. Berelasi dengan berbagai orang yang
Tuhan ijinkan untuk masuk dan keluar di hidup gw. Buku, lagu, video, isi media2
sosial yang secara langsung gak langsung berpengaruh. Banyak pula new (good)
habits yang terbentuk dan mengisi hari-hari serta memberi banyak warna baru
dalam hidup. Nah, apa aja nih new habits? Asli gw pengen banget share ke lo
pada. Karena bener bener bener mengubah hidup gw jadi lebih baik dan much more
enjoyable. Ntar yak pas ada waktu lamaan dikit buat nulis nyantai2.
Yan sering bikin w merasa bersalah bahwa ada quote yang bilang:
God gave you message. You should share it
to others. Duhhhh. Soon okay =D
Olraitttt, I mesti
rapat di gereja.
Apapun yang terjadi, selalu katakan: Tuhan Yesus baik..
Sebenernya gw lagi ada masalah gede banget hufftt.... Hhahhaha. Take care, and
have a nice day, Gaes!! Contact akuh aja klo butuh sesuatu, siapa tau bisa
nolong. At least bisa bantu doa. Hehhee. frantyozora@gmail.com
Abis olahraga nih gw. hehee. Sehat kann makanannyaaa. |
With Loveee from Cinere 12 march 2017.
Franty Ozora
Saturday, September 24, 2016
The Sacred Search
Haloooo Semuaaaa!!! Jadi ogut abis baca buku berjudul: “The
Sacred Search”, yaa ala-ala pencarian pasangan hidup yang kudus gitu dehhh.
Cieeee~
Gw mau membagikan kalimat-kalimat bagus yang ada di bab
terakhir buku ini . Semoga berguna bagi kamuh2 cemuah ya (Karena ini sih
berguna bagi gue hehee). Pssstt…. karena ini buku terjemahan, jadinya maaf
bahwa agak “dangdut” bahasanya. Hihihi. Coba kita bacanya pelan-pelan, dicerna
satu –persatu.. Olraittt, jadi sang penulis, Gary Thomas berkata:
“Namun, izinkan saya memberi Anda sebuah mimpi buruk yang
lebih menakutkan lagi: sebuah pernikahan tanpa misi, sebuah kehidupan tanpa
tujuan, sebuah hubungan tanpa apa pun yang melampaui “kebahagiaan” diri
sendiri. Matius 6:33, mencari dahulu kerajaan Allah, menghembuskan napas hidup
ke dalam setiap pernikahan dan segala segi kehidupan lainnya, saya percaya
adalah satu-satunya alasan terbaik bagi dua orang untuk menggabungkan masa
depan bersama. Pasangan-pasangan semacam itu tidak akan hilang dalam situasi
yang sekadar mengejar kesenangan yang bertahan selama lima puluh atau enam
puluh tahun berikutnya; mereka akan teguh hati menjalani kehidupan hingga
kekekalan.
Setelah menulis dan berbicara mengenai pernikahan selama
satu setengah dekade, saya telah melihat betapa banyak waktu dan energy yang
dihabiskan orang-orang muda mencoba bertahan hidup dan membereskan pernikahan
yang sangat sukar. Saya pikir tidak ada pernikahan yang mudah. Tetapi, beberapa
pernikahan benar-benar membutuhkan perawatan ekstra. Jika Anda menikahi seorang
pecandu atau orang yang tidak dewasa secara rohani, misalnya, berarti Anda
sedang mempersiapkan diri untuk bergumul seumur hidup.
Paulus mengatakan hal ini sebagai salah satu perhatian utama
ketika mempertimbangkan untuk menikah. Ia menunjukkan bahwa orang-orang yang
menikah teralihkan perhatiannya, karena harus meluangkan waktu demi
menyenangkan suami atau istrinya. Namun, beberapa pernikahan lebih menguras
perhatian daripada yang lainnya, sementara beberapa pernikahan justru memberi
basis dukungan bagi pelayanan yang penuh perhatian dan terpusat supaya berkenan
bagi Allah.
Jika para lajang bersedia mempertimbangkan hal ini sebelum
mereka menikah, jika mereka bersedia memurnikan motif mereka dalam mengejar
pernikahan, dan jika mereka bersedia membuat hal ini sebagai dasar untuk
memilih siapa yang akan mereka nikahi, maka kita akan melihat tuaian yang
berlimpah. Dengan kata lain, jika Anda melihat pada pertanyaan mengapa Anda
ingin menikah sebelum memilih siapa yang akan Anda nikahi, maka Anda kemungkinan
besar akan membuat pilihan tentang siapa yang akan Anda nikahi secara lebih
bijak. Ini bukanlah pilihan untuk memilih siapa atau mengapa. Ini adalah
tentang fakta bahwa menanyakan alasan mengapa terlebih dahulu dalam
merencanakan pernikahan akan membantu Anda memilih siapa yang terbaik.
Saya dengan sangat rindu menanti-nanti hari di mana orang
akan membuat pilihan tentang pasangan pernikahan yang bijak sehingga mereka
dapat berdoa tentang di mana mereka harus tinggal demi menghasilkan dampak
paling besar bagi Kristus, bukannya berdoa supaya mereka bisa hidup
berdampingan di dalam rumah yang sama tanpa harus saling berteriak atau
bertengkar. Saya berdoa supaya Allah membangkitkan banyak pasangan yang begitu
harmonis satu sama lain, sehingga mereka akan menjadi lebih perkasa untuk
berdiri teguh melawan serangan rohani yang tak terelakkan kepada semua orang
Kristen yang berbuah-buah. Saya berdoa agar orang-orang Kristen memiliki
dan/atau mengadopsi banyak anak serta mengizinkan anak-anak itu melihat bagaimana
wujud dari pernikahan yang berpusat pada Tuhan itu. Saya berdoa agar para
pasangan semacam itu memperoleh waktu dukungan dan konseling saat mereka
mengalami masalah dengan dosa, bahkan lebih lagi mereka akan menjadi sumber inspirasi bagi
pasangan-pasangan lainnya-akan konseling, doa, dorongan semangat, dan teladan
baik.
Anda tidak pernah tahu seberapa banyak waktu yang
disia-siakan oleh orang-orang yang memiliki pasangan tak seimbang demi membuat
pernikahan mereka sedikit lebih melonggarkan hawa frustasi. Saya ingin Anda
memperoleh gambaran positif - sebuah
visi tentang seberapa banyak pekerjaan di kerajaan Kristus yang bisa diraih
oleh dua orang yang bijak saling berpasangan dan bekerja dalam harmoni demi
mencari dahulu kerajaan Allah, bertumbuh dalam kesalehan, dan memenuhi
panggilan unik mereka di dalam Kristus.
Kita memerlukan lagi lebih banyak keluarga-keluarga semacam
ini. Tidak akan ada cukupnya kebutuhan akan keluarga-keluarga semacam ini. Ada
kelangkaan akan keluarga-keluarga semacam ini pada hari-hari ini. Sebagian
besar dari Anda akan mendapat satu kesempatan untuk menciptakan sebuah keluarga
semacam ini. Tolong, plihlah dengan bijak. Kami butuh Anda untuk membuat
pilihan yang bijak.”
:’’’’) Oh well… Menurut gw, ini maknanya dalem dan manis banget
:’’’) Khususnya yang gw kasih bold. Ahhh akuh terharuu~~ I recommend
you this book, Gaesss! Eitssss tapi jangan kita lupa bahwa sukacita penuh kita peroleh
bukan karena menikah ataupun tidak menikah tapi karena kehadiran Sang Penyempurna
Sukacita di kehidupan kita (Yoh 15:11). HOREYY!!!
With lotsss of love,
Franty Ozora
15 September 2016
Tuesday, August 30, 2016
Gentle Influence
"God has entrusted each of us with influence
in the lives of others. We have a deep responsibility in those
relationships, not only to spouses and children, but to friends,
employees, and customers. The temptation to press too hard, to demand
too much, to force progress, or to orchestrate success can lead us to
harm others even when we don’t realize it. For this very reason,
followers of Christ are urged to be patient and gentle with one another
(Col. 3:12). Since Jesus, the Son of God, came in humility, how can we
withhold such kindness from one another?
What kind of expectations do you have of the people in your life—at home and at work? Think about the influence you might have on others. How can you reflect more of the character of Jesus?"
*Selasa 30 Agustus 2016. Lagi libur kantor. Lusa pergi ke kawah ijen horeee....Banyak banget nih yang pengen dikerjain. Welll..mari pilih yang terbaik di antara yang baik. hihihiyy. Mwah! *
*Selasa 30 Agustus 2016. Lagi libur kantor. Lusa pergi ke kawah ijen horeee....Banyak banget nih yang pengen dikerjain. Welll..mari pilih yang terbaik di antara yang baik. hihihiyy. Mwah! *
Saturday, July 9, 2016
(IN + OUT) x PUT
Alohaaaa~~~ Apa kabar, Teman? Apa pun yang terjadi, tetap
tersenyum yahh =))) Kali ini gw akan bercerita mengenai (lihat judul di atas: A
x C tambah B x C) yaitu: 'INPUT' dan 'OUTPUT'. Iyee judulnya sengaja agak
matematik biar menarik. Syalalaa~
Pada umumnya (dan idealnya) kita menempuh pendidikan dari TK
sampai kuliah. Seringkali kita pun ikut kursus (les) ini itu, ya les Inggris,
les musik, ekskul olahraga, dll. Kemudian, masuklah kita ke dalam dunia
pekerjaan. Waktu dan tenaga terkuras habis di sini demi mendapatkan sesuap nasi
(dan juga mie ayam, babi kecap, steak, sushi, dll. Hehehe). Terlebih lagi jika
kita telah memiliki keluarga, dimana fokus harus dibagi kepada pasangan hidup dan
juga anak (Oh no! Mulai berat). Lanjut!
*berdasarkan definisi
pribadi…..
Belajar/menempuh
pendidikan = input
Kita (secara sengaja) memasukkan
ilmu/pengetahuan ke dalam diri kita
guna mempersiapkan diri untuk mampu bekerja.
Bekerja = output
Kita menggunakan ilmu yang sudah kita miliki dan menyalurkannya ke luar untuk
menghasilkan suatu karya, uang, atau hal yang lainnya.
Seringkali proses input terhenti ketika kita memasuki dunia
pekerjaan, dengan berbagai alasan, mis: 'tidak ada waktu'. Namun, yang lebih
miris: Minimnya kesadaran bahwa ‘input’
harusssss terus-menerus dilakukan tanpa ada batasan waktu/umur. Entah ilmu
apa pun itu. Bisa sesuatu yang sejalan dengan bidang pekerjaan kita, bisa pula
dari bidang-bidang lain. We should never
stop learning something new. Just because we are in our 30s or 40s, or even 60s
doesn’t mean we can’t learn new interesting things.
Pertanyaan besarnya: “Masihkah kita melakukan ‘input’ di
tengah-tengah kesibukan ‘output’ kita?
Salut melihat orang-orang yang terus haus akan pembelajaran,
dengan menempuh kuliah lanjutan sembari bekerja. Mereka yang ikut (misalkan)
les bahasa/les musik/les apa pun itu di tengah-tengah kesibukan pekerjaan
mereka. Mereka yang bergabung dengan komunitas tertentu (seperti) marching
band/teater/apa pun itu dan menggelutinya
secara serius meski profesi utama mereka adalah (misalkan) Ibu rumah tangga/karyawan,
dst.
Menambah ilmu tidak semata-mata dengan mengikuti
kelas/kursus/dari text book/bergabung dalam suatu komunitas. Namun, bisa juga
dilakukan dengan membangun network: Mengenal dan menjalin hubungan dengan
orang-orang baru. Terlebih dengan mereka yang menjadi panutan/teladan kita,
dimana percakapan dengan mereka bisa memberikan kita banyak ‘input’. Namun pada
dasarnya, relasi yang kaya akan pembelajaran pun bisa dilakukan melalui berbagai
orang tanpa ada batasan kalangan maupun usia. Every person has stories to tell and we can learn from it!
Bagaimana denganku? (krn
ini blog gw, ya masa gw gak cerita tentang diri sendiri. heuheuheu)
Nampaknya Tuhan menjawab doa yang selalu kupanjatkan tiap
hari, yakni: “…agar ‘api’ ku di dalam hidup, dapat terus menyala-nyala”. Besar
sekali perasaan di dalam dada untuk bisa mengoptimalkan segala apa yang telah
dianugerahkan oleh Sang Pencipta ke dalam diri ini. “Live life to the fullest”. Kutipan
barusan mendorongku untuk terus-menerus melakukan ‘input’ di tengah-tengah
hiruk-pikuk profesi sebagai musisi dan guru. Menurutku, salah satu kesulitan
dari profesi ini adalah: Kita harus menetapkan goal/target yang (sebagian
besar) benar-benar harus berasal dari diri sendiri. Lain halnya ketika kita
bekerja di kantor (ya gw juga kantor sih tapi beda deh haha), dimana
tugas-tugas memang dijelaskan secara gamblang dalam job desc, dan amat
mempengaruhi insentif yang akan kita terima.
Puji Tuhan, banyak sekali niatan ‘input’ tersebut, seperti:
terusss berlatih dengan target menghabiskan buku piano/biola tertentu, belajar
alat musik baru: trumpet yang nantinya akan disusul drum (setidaknya mesti
ngerti alat musik ritmis supaya bagus klo bikin komposisi), belajar sendiri
text book komposisi dan target jadi sekian aransemen dalam tenggang waktu
sekian, dengerin superrr banyak genre lagu untuk dapet ide2, demi persiapan
jadi istri aku juga belajar cooking and baking, guna memperluas network aku pun
masuk ke komunitas2 baru, memperdalam pengenalan akan Allah dilakukan dengan
membaca lebih banyak buku-buku yang doktrin Kristen nya kuat (cth: buku2 Pak
Stephen Tong. Gak seperti bacaan gue selama ini hehee), dan masih banyakkk seterusnyaaahh.
Baca buku dan penggunaan kemajuan teknologi terkini betul-betul memudahkan kita
untuk bisa menimba berbagai ilmu secara mandiri. Belajar itu seru yaaahh! -> mengarah jadi -> Hidup itu seru yaaahh! =D
Bagaimana dengan kisah 'input'-mu, Manteman?
Bagaimana dengan kisah 'input'-mu, Manteman?
Welll… emang semuanya gak bisa langsung JLEBBB jadi pinter.
Gak juga semua target bisa kesampean. Ada
pula yang kandas oleh waktu atau oleh karena kemalasan . Hahaha jangan dong ya.
Eh iya, bisa aja ternyata Tuhan gak (atau belum) ijinin terjadi (yaa kita mesti
peka juga sama apa maunya Tuhan). Hmm.. emang ini semua gak mudah sama sekali, karena banyak hal
yang harus dikorbankan. Ya tenaga, waktu, uang, kenyamanan, dll. Sikap rendah hati pun menjadi syarat utama,
yakni kesadaran bahwa kita masih ‘amat kurang’ dan butuh banyak ‘input’.
Apa jadinya kalau kita gak melakukan ‘input’? Yaa pasti
ngertilah yaa bahwa kita bakal ‘stucked’. Gak maju. Lama-lama jadi pribadi yang
ngebosenin. Gw malah malu klo misalkan ketemu sodara2 yang cuman ketemu setahun
sekali atau temen2 lama namun ternyata gw masih orang yang ‘sama’. Pertanyaan
yang sering kali muncul dalam benak, “Am
I still the same person? Any improvements in my life?”. Makannya menurut
gw, kalau nyari pasangan hidup, carilah yang terusss haus akan belajar. Kitanya
pun mesti menerapkan standard tersebut ke dalam diri sendiri. Jadinya hubungan
kita gak ngebosenin dan terus bisa belajar satu sama lain. Tapi kata Emak gw,
kita gak selalu dapet tipe pasangan yang kita pengen. Hhahaa oke deh, sip!
Kenapa juga jadi nyambung kesini ?!@#%
“Bersyukurlah kepada Tuhan”. Ayat di samping menjadi penutup tulisan
kali ini. Masa-kah kita tidak mau mengoptimalkan hidup yang telah Ia tebus
melalui pengorbananNya di kayu salib?
Selamat ber-input ria, Manteman!
Semangattt!!
Franty Ozora
Cinere, 9 Juli 2016. 01.28 PM
Beberapa 'input' ku. *Mata berminar* hihihy~~ |
Thursday, July 7, 2016
MUSICA DEI
Musica Dei, donum optimi
Musik adalah karunia
Allah yang Maha Kuasa
Trahit homines, trahit Deos
Menarik manusia dan
Tuhan
Musica truces mollit animos
Musik melembutkan jiwa
yang liar
Tristesque mentes erigit.
Dan mengangkat pikiran
yang sedih
Musica vel ipsas arbores
Musik menggerakan
pepohonan
et horridas movet feras
dan binatang liar.
-Thank You, thank You, thank You. Thank You for music. Thank You for these abilities and opportunities-
Salam hangat,
Franty Ozora
Cinere, 7 Juli, 4.55 PM.
Cinere, 7 Juli, 4.55 PM.
Subscribe to:
Posts (Atom)