Time and Date

Saturday, September 24, 2016

The Sacred Search

Haloooo Semuaaaa!!! Jadi ogut abis baca buku berjudul: “The Sacred Search”, yaa ala-ala pencarian pasangan hidup yang kudus gitu dehhh. Cieeee~

Gw mau membagikan kalimat-kalimat bagus yang ada di bab terakhir buku ini . Semoga berguna bagi kamuh2 cemuah ya (Karena ini sih berguna bagi gue hehee). Pssstt…. karena ini buku terjemahan, jadinya maaf bahwa agak “dangdut” bahasanya. Hihihi. Coba kita bacanya pelan-pelan, dicerna satu –persatu.. Olraittt, jadi sang penulis, Gary Thomas berkata:

“Namun, izinkan saya memberi Anda sebuah mimpi buruk yang lebih menakutkan lagi: sebuah pernikahan tanpa misi, sebuah kehidupan tanpa tujuan, sebuah hubungan tanpa apa pun yang melampaui “kebahagiaan” diri sendiri. Matius 6:33, mencari dahulu kerajaan Allah, menghembuskan napas hidup ke dalam setiap pernikahan dan segala segi kehidupan lainnya, saya percaya adalah satu-satunya alasan terbaik bagi dua orang untuk menggabungkan masa depan bersama. Pasangan-pasangan semacam itu tidak akan hilang dalam situasi yang sekadar mengejar kesenangan yang bertahan selama lima puluh atau enam puluh tahun berikutnya; mereka akan teguh hati menjalani kehidupan hingga kekekalan.

Setelah menulis dan berbicara mengenai pernikahan selama satu setengah dekade, saya telah melihat betapa banyak waktu dan energy yang dihabiskan orang-orang muda mencoba bertahan hidup dan membereskan pernikahan yang sangat sukar. Saya pikir tidak ada pernikahan yang mudah. Tetapi, beberapa pernikahan benar-benar membutuhkan perawatan ekstra. Jika Anda menikahi seorang pecandu atau orang yang tidak dewasa secara rohani, misalnya, berarti Anda sedang mempersiapkan diri untuk bergumul seumur hidup.

Paulus mengatakan hal ini sebagai salah satu perhatian utama ketika mempertimbangkan untuk menikah. Ia menunjukkan bahwa orang-orang yang menikah teralihkan perhatiannya, karena harus meluangkan waktu demi menyenangkan suami atau istrinya. Namun, beberapa pernikahan lebih menguras perhatian daripada yang lainnya, sementara beberapa pernikahan justru memberi basis dukungan bagi pelayanan yang penuh perhatian dan terpusat supaya berkenan bagi Allah.

Jika para lajang bersedia mempertimbangkan hal ini sebelum mereka menikah, jika mereka bersedia memurnikan motif mereka dalam mengejar pernikahan, dan jika mereka bersedia membuat hal ini sebagai dasar untuk memilih siapa yang akan mereka nikahi, maka kita akan melihat tuaian yang berlimpah. Dengan kata lain, jika Anda melihat pada pertanyaan mengapa Anda ingin menikah sebelum memilih siapa yang akan Anda nikahi, maka Anda kemungkinan besar akan membuat pilihan tentang siapa yang akan Anda nikahi secara lebih bijak. Ini bukanlah pilihan untuk memilih siapa atau mengapa. Ini adalah tentang fakta bahwa menanyakan alasan mengapa terlebih dahulu dalam merencanakan pernikahan akan membantu Anda memilih siapa yang terbaik.

Saya dengan sangat rindu menanti-nanti hari di mana orang akan membuat pilihan tentang pasangan pernikahan yang bijak sehingga mereka dapat berdoa tentang di mana mereka harus tinggal demi menghasilkan dampak paling besar bagi Kristus, bukannya berdoa supaya mereka bisa hidup berdampingan di dalam rumah yang sama tanpa harus saling berteriak atau bertengkar. Saya berdoa supaya Allah membangkitkan banyak pasangan yang begitu harmonis satu sama lain, sehingga mereka akan menjadi lebih perkasa untuk berdiri teguh melawan serangan rohani yang tak terelakkan kepada semua orang Kristen yang berbuah-buah. Saya berdoa agar orang-orang Kristen memiliki dan/atau mengadopsi banyak anak serta mengizinkan anak-anak itu melihat bagaimana wujud dari pernikahan yang berpusat pada Tuhan itu. Saya berdoa agar para pasangan semacam itu memperoleh waktu dukungan dan konseling saat mereka mengalami masalah dengan dosa, bahkan lebih lagi  mereka akan menjadi sumber inspirasi bagi pasangan-pasangan lainnya-akan konseling, doa, dorongan semangat, dan teladan baik.

Anda tidak pernah tahu seberapa banyak waktu yang disia-siakan oleh orang-orang yang memiliki pasangan tak seimbang demi membuat pernikahan mereka sedikit lebih melonggarkan hawa frustasi. Saya ingin Anda memperoleh gambaran positif - sebuah visi tentang seberapa banyak pekerjaan di kerajaan Kristus yang bisa diraih oleh dua orang yang bijak saling berpasangan dan bekerja dalam harmoni demi mencari dahulu kerajaan Allah, bertumbuh dalam kesalehan, dan memenuhi panggilan unik mereka di dalam Kristus.

Kita memerlukan lagi lebih banyak keluarga-keluarga semacam ini. Tidak akan ada cukupnya kebutuhan akan keluarga-keluarga semacam ini. Ada kelangkaan akan keluarga-keluarga semacam ini pada hari-hari ini. Sebagian besar dari Anda akan mendapat satu kesempatan untuk menciptakan sebuah keluarga semacam ini. Tolong, plihlah dengan bijak. Kami butuh Anda untuk membuat pilihan yang bijak.”

:’’’’) Oh well… Menurut gw, ini maknanya dalem dan manis banget :’’’) Khususnya yang gw kasih bold. Ahhh akuh terharuu~~ I recommend you this book, Gaesss! Eitssss tapi jangan kita lupa bahwa sukacita penuh kita peroleh bukan karena menikah ataupun tidak menikah tapi karena kehadiran Sang Penyempurna Sukacita di kehidupan kita (Yoh 15:11). HOREYY!!!



With lotsss of love,
Franty Ozora

15 September 2016