Time and Date

Saturday, July 9, 2016

(IN + OUT) x PUT

Alohaaaa~~~ Apa kabar, Teman? Apa pun yang terjadi, tetap tersenyum yahh =))) Kali ini gw akan bercerita mengenai (lihat judul di atas: A x C tambah B x C) yaitu: 'INPUT' dan 'OUTPUT'. Iyee judulnya sengaja agak matematik biar menarik. Syalalaa~

Pada umumnya (dan idealnya) kita menempuh pendidikan dari TK sampai kuliah. Seringkali kita pun ikut kursus (les) ini itu, ya les Inggris, les musik, ekskul olahraga, dll. Kemudian, masuklah kita ke dalam dunia pekerjaan. Waktu dan tenaga terkuras habis di sini demi mendapatkan sesuap nasi (dan juga mie ayam, babi kecap, steak, sushi, dll. Hehehe). Terlebih lagi jika kita telah memiliki keluarga, dimana fokus harus dibagi kepada pasangan hidup dan juga anak (Oh no! Mulai berat). Lanjut!

*berdasarkan definisi pribadi…..

Belajar/menempuh pendidikan = input

Kita (secara sengaja) memasukkan ilmu/pengetahuan ke dalam diri kita guna mempersiapkan diri untuk mampu bekerja.

Bekerja = output

Kita menggunakan ilmu yang sudah kita miliki dan menyalurkannya ke luar untuk menghasilkan suatu karya, uang, atau hal yang lainnya.

Seringkali proses input terhenti ketika kita memasuki dunia pekerjaan, dengan berbagai alasan, mis: 'tidak ada waktu'. Namun, yang lebih miris: Minimnya kesadaran bahwa ‘input’ harusssss terus-menerus dilakukan tanpa ada batasan waktu/umur. Entah ilmu apa pun itu. Bisa sesuatu yang sejalan dengan bidang pekerjaan kita, bisa pula dari bidang-bidang lain. We should never stop learning something new. Just because we are in our 30s or 40s, or even 60s doesn’t mean we can’t learn new interesting things.

Pertanyaan besarnya: “Masihkah kita melakukan ‘input’ di tengah-tengah kesibukan ‘output’ kita?

Salut melihat orang-orang yang terus haus akan pembelajaran, dengan menempuh kuliah lanjutan sembari bekerja. Mereka yang ikut (misalkan) les bahasa/les musik/les apa pun itu di tengah-tengah kesibukan pekerjaan mereka. Mereka yang bergabung dengan komunitas tertentu (seperti) marching band/teater/apa pun itu dan menggelutinya  secara serius meski profesi utama mereka adalah (misalkan) Ibu rumah tangga/karyawan, dst.

Menambah ilmu tidak semata-mata dengan mengikuti kelas/kursus/dari text book/bergabung dalam suatu komunitas. Namun, bisa juga dilakukan dengan membangun network: Mengenal dan menjalin hubungan dengan orang-orang baru. Terlebih dengan mereka yang menjadi panutan/teladan kita, dimana percakapan dengan mereka bisa memberikan kita banyak ‘input’. Namun pada dasarnya, relasi yang kaya akan pembelajaran pun bisa dilakukan melalui berbagai orang tanpa ada batasan kalangan maupun usia. Every person has stories to tell and we can learn from it!

Bagaimana denganku? (krn ini blog gw, ya masa gw gak cerita tentang diri sendiri. heuheuheu)

Nampaknya Tuhan menjawab doa yang selalu kupanjatkan tiap hari, yakni: “…agar ‘api’ ku di dalam hidup, dapat terus menyala-nyala”. Besar sekali perasaan di dalam dada untuk bisa mengoptimalkan segala apa yang telah dianugerahkan oleh Sang Pencipta ke dalam diri ini. “Live life to the fullest”.  Kutipan barusan mendorongku untuk terus-menerus melakukan ‘input’ di tengah-tengah hiruk-pikuk profesi sebagai musisi dan guru. Menurutku, salah satu kesulitan dari profesi ini adalah: Kita harus menetapkan goal/target yang (sebagian besar) benar-benar harus berasal dari diri sendiri. Lain halnya ketika kita bekerja di kantor (ya gw juga kantor sih tapi beda deh haha), dimana tugas-tugas memang dijelaskan secara gamblang dalam job desc, dan amat mempengaruhi insentif yang akan kita terima. 

Puji Tuhan, banyak sekali niatan ‘input’ tersebut, seperti: terusss berlatih dengan target menghabiskan buku piano/biola tertentu, belajar alat musik baru: trumpet yang nantinya akan disusul drum (setidaknya mesti ngerti alat musik ritmis supaya bagus klo bikin komposisi), belajar sendiri text book komposisi dan target jadi sekian aransemen dalam tenggang waktu sekian, dengerin superrr banyak genre lagu untuk dapet ide2, demi persiapan jadi istri aku juga belajar cooking and baking, guna memperluas network aku pun masuk ke komunitas2 baru, memperdalam pengenalan akan Allah dilakukan dengan membaca lebih banyak buku-buku yang doktrin Kristen nya kuat (cth: buku2 Pak Stephen Tong. Gak seperti bacaan gue selama ini hehee), dan masih banyakkk seterusnyaaahh. Baca buku dan penggunaan kemajuan teknologi terkini betul-betul memudahkan kita untuk bisa menimba berbagai ilmu secara mandiri. Belajar itu seru yaaahh! -> mengarah jadi ->  Hidup itu seru yaaahh! =D

Bagaimana dengan kisah 'input'-mu, Manteman?

Welll… emang semuanya gak bisa langsung JLEBBB jadi pinter. Gak juga semua target bisa kesampean.  Ada pula yang kandas oleh waktu atau oleh karena kemalasan . Hahaha jangan dong ya. Eh iya, bisa aja ternyata Tuhan gak (atau belum) ijinin terjadi (yaa kita mesti peka juga sama apa maunya Tuhan). Hmm.. emang ini semua gak mudah sama sekali, karena banyak hal yang harus dikorbankan. Ya tenaga, waktu, uang, kenyamanan, dll. Sikap rendah hati pun menjadi syarat utama, yakni kesadaran bahwa kita masih ‘amat kurang’ dan butuh banyak ‘input’.

Apa jadinya kalau kita gak melakukan ‘input’? Yaa pasti ngertilah yaa bahwa kita bakal ‘stucked’. Gak maju. Lama-lama jadi pribadi yang ngebosenin. Gw malah malu klo misalkan ketemu sodara2 yang cuman ketemu setahun sekali atau temen2 lama namun ternyata gw masih orang yang ‘sama’. Pertanyaan yang sering kali muncul dalam benak, “Am I still the same person? Any improvements in my life?”. Makannya menurut gw, kalau nyari pasangan hidup, carilah yang terusss haus akan belajar. Kitanya pun mesti menerapkan standard tersebut ke dalam diri sendiri. Jadinya hubungan kita gak ngebosenin dan terus bisa belajar satu sama lain. Tapi kata Emak gw, kita gak selalu dapet tipe pasangan yang kita pengen. Hhahaa oke deh, sip! Kenapa juga jadi nyambung kesini ?!@#%

“Bersyukurlah kepada Tuhan”. Ayat di samping menjadi penutup tulisan kali ini. Masa-kah kita tidak mau mengoptimalkan hidup yang telah Ia tebus melalui  pengorbananNya di kayu salib? Selamat ber-input ria, Manteman!


Semangattt!!
Franty Ozora
Cinere, 9 Juli 2016. 01.28 PM


Beberapa 'input' ku. *Mata berminar* hihihy~~



2 comments: