Time and Date

Friday, August 23, 2013

Hati


HAIIII! =) Kiranya semua dalam keadaan baik. Tenang aja, apapun yang terjadi selalu ingat: Tuhan Yesus selalu baik, baik untuk.....(isi nama kamu).

Kali ini aku ingin bercerita tentang sebuah topik yang “Gakkk guehh bangettt gitcuu lohhh”. Yaitu tentangggg.... H A T I . Cinta-cinta gitu lah. Hahahahahahhahahaha gw geli sendiri -_-

*Hela nafas panjang*

Wellll... Aku kan bukan tipikal orang yang sering berurusan sama masalah cinta-cintaan gitu ya. Bukannya sombong, tapi hidup gw sibuk ampun-ampunan, gak ada waktu untuk itu. Suka orang sih banyakk banget, gak keitung. Namun selalu berdoa: “Klo aku gak jodoh plis bikin rasa sukaku ilang ya Tuhan”. Jadi, suka orang banyak banget, cepet ilang rasa juga sama banyaknya. Hahahhayyy.

Suka beneran aja jarang apalagi deket sama orang ya. Ini dalam konteks sama laki2 gitu loh. Deket sama orang (cowo) dalam hubungan yang romansa gitu jaranggg bangettt. Gak mau gw kasih tau ah berapa jumlah orangnya. Ntar ketauan klo gw gak laku HAHAHHA. ENAK AJA!!!! Itu bukan parameter laku or enggak ye!! Tetep aja gw gak mau kasih tau. Tapi yang deket sebagai temen, itu banyak banget sih. Selalu senang ketika dengan setiap orang, lo punya “obrolan rahasia”. Di mana cuman lo dan orang itu yang tau. Hahahahayy.. Fun fun fun!

OKeh, jadi yang ingin gw ceritakan sekarang adalah... Bagaimana kira2 setahun belakangan Tuhan sudah mengajarkan gw sebuah perasaan yang belum pernah gw rasakan di fase-fase kehidupan sebelumnya!! Tuhan kita ini kan hebat banget banget yaa. IA maha kuasa, maha tau, maha rasa. Dia sudah merasakan yang namanya dijahatin, difitnah, ditusuk dari belakang, semua-muanya deh. Dan Tuhan ku yang hebat ini baru mengajarkanku gimana perasaan hati yang amat senang ketika kita berada bersama seseorang. Padahal kita gak ngapa-ngapain. Bukan seneng karena kita abis beli ini itu, bukan seneng karena habis memiliki sesuatu. Tapi rasa senang ketika kita menghabiskan waktu bersama seseorang, tanpa kita ngapa-ngapain.

Cuman ngobrol.

Ga usah mikir apa yang harus diobrolin. Kita bener2 jadi diri kita sendiri. Quality conversation. Dari hal yang gak penting sampai yang prinsipil dalam hidup. Topik mengenai minat, hobi, nilai-nilai dalam hidup, konflik kehidupan, dan kecintaan yang sama terhadap Tuhan Yesus serta ajaran-ajaranNya. Terdapat kesinambungan pada pola berpikir, kecocokan terhadap lelucon yang dilontarkan. Tak terasa bahwa sudah sekian banyak jumlah waktu yang bergulir. Berujung dengan diri kita mengalami transformasi paradigma, mendapat banyak input baru yang membangun, merasa terhibur. Happy. Fulfilled. Refreshed. Recharged. Perasaan senengnya gak lebih dan gak kurang. Pas :)

Nyaman.

Aku pernah denger di radio bahwa ‘nyaman’ adalah salah satu kata yang menjadi indikator, yang menunjukkan ketika kita interest sama seseorang. Iya sih, bener juga.

Anyway, ini yang merasa gini aku loh ya. Gak tau tuh orang gitu juga atau enggak. Never mind. Mari lanjut...

Waktu demi waktu dilewati. Seiring dengan berbagai kejadian kehidupan. Rasa udah tumbuh. Kemudian muncul pikiran: Gimana klo orang tersebut pergi.

Apa pun itu, yang namanya perubahan selalu gak mengenakkan. Dari yang udah deket menjadi jauh. Yang biasanya ada, menjadi gak ada. Emang gak enak. Tapi, jangan kita menyikapinya sebagaimana orang2 dunia lakukan, yaitu serba self centered; kesenangan/kepentingan diri sendiri. Jahatin balik, hilang contact, mendadak musuhan norak, blablabla.

Yuk lihat dari kacamata Tuhan Yesus. Klo kata teman baikku: jangan fokus pada bagaimana perilaku orang itu yang bikin kita sedih atau apa. Tapi fokusnya: Bagaimana kita sudah memberkati orang itu dan bagaimana orang itu sudah memberkati kita. Sudah berapa banyak buah yang dihasilkan dari pertemanan tersebut. Christian friendship has God’s glory as its goal ;)

Mau masih berhubungan dekat atau enggak, entah dalam konteks lebih dari teman atau pertemanan biasa, entah apapun itu, meski dengan perubahan ‘jarak’ yang harus dilakukan, tetep kita harus tulus dan berbuat baik ke semua orang. Anggap semua orang sebagai saudara (Roma 12:10). Seluruh sikap dan perilaku kita harus tetap mencerminkan ajaran kasih Yesus.

Well.. Semua hal bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita (Roma 8:28). Termasuk dengan menghadirkan aku di kehidupan orang itu dan orang itu Dia hadirkan di kehidupan aku. Entah karya apa yang sedang Ia lukiskan di kehidupan kami. Mungkin saja Ia sedang mempersiapkan kami untuk menghadapi orang yang selanjutnya akan mengisi hati kami masing-masing, atau mungkin juga memang dia-lah orang yang akan mendiami hatiku terus dan aku-lah orang yang akan mendiami hatinya terus.

Banyak hal yang kita gak tahu jawabannya. Toh membuat kita makin bergantung padaNya :)

Seorang teman baikku yang lain pernah bilang: Berteman biasa aja dulu. Klo cocok juga nyantol sendiri dan lagipula you have wonderful friends around you.

Noted!

Terimakasih, Bapa karena Engkau telah mengajarkanku salah satu perasaan paling menyenangkan dalam hidup :)


franty ozora




*ternyata lucu juga ya akuh dalam keadaan mellowwmarshmellow.... mihihihiy*